LEADBERITA.COM, JAMBI - Pemerintah Provinsi Jambi mulai mewujudkan Program Jaringan Majukan Jambi (Pro Jambi) pada tahun 2025. Seperti pada Kamis (15/5/2025) telah diluncurkan program Pelatihan Life Skill Milenial/Gen Z oleh Gubernur Jambi Al Haris yang diwakili Asisten III Pemprov Jangcik di Ponpes Sayyid Musthafa, Kecamatan Tabir, Merangin.
Pada 2025, pelatihan pelatihan keterampilan kejuruan kepada Milenial/Gen-Z ini menyasar 688 orang peserta.
Asisten III Jangcik menyatakan, Pelatihan Life Skill Milenial/Gen Z termasuk dalam Program Jaringan Majukan Jambi (Pro Jambi), yang merupakan upaya percepatan pengurangan ketimpangan pembangunan dan penurunan kemiskinan, yakni Pro Jambi Tangguh, dalam visi pembangunan Provinsi Jambi, yaitu Mewujudkan Jambi Mantap Berdaya Saing dan Berkelanjutan Tahun 2029 di Bawah Ridho Allah SWT.
"Sesuai dengan namanya, program ini merupakan upaya untuk meningkatkan life skill (kecakapan hidup), yakni skill (keahlian/keterampilan) milenial agar kompetitif di dunia kerja," kata Gubernur yang disampaikan Asisten III.
Oleh karenanya, kata Dia, jadikan kesempatan ini sebagai media untuk mendapatkan sesuatu hal baru yang mungkin tidak didapat di dunia pendidikan atau sekolah, sehingga nantinya generasi milenial dapat meningkatkan kinerja, mencapai tujuan karier, dan menjadi karyawan atau tenaga kerja yang berkompeten serta berharga di tempat kerjanya.
Sementara itu, Plt Kepala Disnakertrans Provinsi Jambi Dodi Haryanto Parmin mengatakan pada tahun 2025 ini Pemerintah Provinsi Jambi menyelenggarakan kegiatan pelatihan yang bermanfaat bagi generasi muda Jambi. Yakni kegiatan pelatihan keterampilan kejuruan kepada Milenial/Gen-Z yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jambi tahun.
"Pada 2025 ini akan diikuti sebanyak 688 orang peserta, yang merupakan utusan dari 43 Pondok Pesantren se-Provinsi Jambi," kata Plt Kepala Disnakertrans Provinsi Jambi Dodi Haryanto Parmin.
Dikatakan Dodi, untuk peluncuran pertama kali dilakukan di Ponpes Sayyid Musthafa, Merangin. Di Kabupaten ini terdapat 128 peserta dari 8 Pondek pesantren.
"Kegiatan Pelatihan Life Skill dilaksanakan selama 25 hari atau setara 200 Jam Pelajaran," sebutnya.
Dikatakan Dodi, maksud dan tujuan pelatihan yakni meningkatkan life skill (kecakapan hidup), melalui pelatihan keterampilan kejuruan, sebagai bekal sumber peghidupan atau agar lebih kompetitif di dunia kerja.
"Termasuk juga memberikan pemahaman kepada para peserta tentang pemagangan ke Jepang," terang Dodi. (anb)
0 Komentar