Dua Desa itu yakni Desa Tanjung Menanti, Kecamatan Bathin II Babeko dan Desa Tanjung Gedang Kelurahan Pasar, Kabupaten Bungo.
Pantauan lead berita di lapangan, selain tebing penahan sungai yang rusak air juga meluap dan saat ini ratusan rumah warga di dua desa ini terendam air termasuk badan jalan sebagai akses utama. Kedalaman air ada yang mencapai dua meter serta belasan titik jalan longsor.
Edi, salah seorang warga Desa Tanjung Gedang menyampaikan banjir merendam permukiman dusun di sepanjang aliran Sungai Batang Bungo. Bahkan beberapa titik longsor terjadi, dan rusaknya tebing penahan tanah harus ditangani segera tak bisa dibiarkan menyangkut keamanan jalan dan pemukiman diatasnya.
"Untuk korban jiwa alhamdulillah sejauh ini tidak ada. Tapi, lahan pertanian terendam dan ternak juga banyak yang hanyut. Gangguan sinyal juga menjadi penghabat laporan dari setiap dusun," ujar Edi.
Tidak hanya itu, fasilitas pendidik juga terendam air. Kondisi saat ini untuk di hulu sungai mulai surut. Namun cuaca masih belum baik. Oleh karenanya dia meminta warga untuk terus waspada.
Sementara itu kondisi yang hampir sama juga terjadi di kecamatan lainnya seperti Rantau Pandan, warga masih berjibaku untuk menyelamat isi rumah mereka dikarenakan debit air yang terus naik.
Titik longsor terparah terjadi di dusun Baru Sipin. Sampai berita ini diterbitkan kondisi air di wilayah ini masih terus naik, sementara hujan gerimis masih terus terjadi.
"Ini kami lagi menuju lokasi (longsor) dindo," ungkap Kabid Bina Marga Dinas PUPR Bungo, Dwi via whatsapp.
Banjir juga terjadi di kecamatan Bathin III Ulu dan Rantau Pandan. Sebagian banjir juga menggenangi pemukiman penduduk di wilayah kecamatan Bathin II Pelayang.
Hingga kini belum ada informasi resmi dari pihak Pemda Bungo terkait kondisi keseluruhan wilayah kabupaten Bungo yang terkena banjir maupun longsor.(*)
0 Komentar