LEADBERITA.COM, JAMBI – Proyeksi pembangunan Jalan Jepang yang akan berfungsi sebagai Jalan Lingkar Utara dinilai menjadi solusi jangka pendek paling realistis untuk mengurai kemacetan parah yang selama ini menjadi persoalan kronis di Jambi.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi Dr. H. Ivan Wirata ST, MT menyatakan dukungannya penuh terhadap rencana yang juga ditanggapi serius oleh BPJN Jambi membawa sebagai usulan strategis nasional.
Menurutnya, Jambi saat ini telah menjadi bottleneck atau "leher botol" bagi arus lalu lintas di Lintas Sumatera.
"Jambi ini jadi bottleneck. Arus lalu lintas yang mulai dari Aceh saat melalui jalan nasional di Jambi menyempit," ujarnya.
"Untuk mengurai kepadatan di jalan nasional, kita hanya punya satu tumpuan, yaitu Jembatan Batanghari I, karena Jembatan Batanghari II tidak berkontribusi signifikan, " terangnya.
Ia menjelaskan bahwa satu-satunya cara paling efektif dan cepat untuk memecah kemacetan adalah dengan menghubungkan Jembatan Batanghari I dan Batanghari II melalui sebuah jalan lingkar. Jalan lingkar inilah yang dikenal sebagai proyek Jalan Jepang.
"Yang paling jangka pendek untuk menguraikan volume lalu lintas yang padat itu hanya bisa diurai ke Batanghari II. Catatannya, harus dibangun ring road Lingkar Utara, yaitu melalui Jalan Jepang tadi," tegasnya.
Pemerintah Provinsi Jambi menurutnya, telah berkomitmen mengalokasikan anggaran melalui APBD secara bertahap (step-by-step) untuk pembangunan dan pembebasan lahan proyek tersebut. Progres terbaru, alokasi anggaran kembali dimasukkan dalam APBD Perubahan.
"Proses pembebasan lahan masih berjalan. Yang terpenting, pemerintah provinsi tetap mendukung kebijakan ini untuk menjadi program strategis nasional," tambahnya.
Proyek Jalan Jepang juga diupayakan untuk ditingkatkan statusnya menjadi jalan nasional. Dukungan dari anggota DPR RI Komisi V seperti H. Bakri dan Edi Purwanto diharapkan dapat mempercepat proses tersebut.
Menurutnya, opsi ini menjadi yang paling mungkin direalisasikan jika dibandingkan dengan proyek lain seperti duplikasi Jembatan Batanghari I atau pembangunan Jembatan Batanghari III untuk akses tol yang hingga kini belum terealisasi.
"Satu-satunya yang bisa direalisasi dalam jangka paling pendek adalah ring road itu. Itulah Jalan Jepang," sebutnya.
Sebelumnya Ivan Wirata pada bulan September lalu sudah meninjau lapangan jalan Jepang bersama Wakil Ketua DPRD lainnya Samsul Riduan, serta anggota DPRD Provinsi Jambi Dapil Kota Jambi M. Nasir. Bersama dengan Kepala BPJN Jambi Dedy Hariadi, serta perwakilan Dinas PUPR Provinsi Jambi yang diwakili Kabid Bina Marga Wasis Sudibyo. (*)
0 Komentar